Miracle In Nou Camp

 Apa yang diperlihatkan Chelsea kemarin malam sangat luar biasa. Melawan Barcelona, sang juara bertahan, di kandang mereka sendiri, dengan 10 pemain dan tanpa sang kapten, Chelsea berhasil menahan imbang dan keluar dari lubang neraka.
 Barcelona, dengan gaya khas tiki-taka nya, merupakan tolak ukur sepakbola modern khususnya di awal abad 21 ini. Mereka telah begitu banyak memenangkan trophy, mempunyai seorang Messi, sang bocah ajaib, pemain terbaik dunia tiga kali berturut-turut yang menyamai legenda sepakbola dunia, Michael Platini. 
 Dengan resume sedemikian dahsyatnya, diatas kertas Barca diprediksi akan mudah meng-eliminasi Chelsea yang diperkuat pemain-pemain tua meskipun pada leg pertama Chelsea berhasil unggul satu gol dan merupakan satu-satunya shoot on goal malam itu. Faktor Nou Camp juga jadi alasan kenapa Barca difavoritkan, Barca sangat sangat kuat ketika bermain di kandang mereka sendiri, meskipun mereka baru saja menelan kekalahan dari seteru abadi mereka di liga domestik, Real Madrid. Sepakbola meyerang mereka, gol yang telah mereka hasilkan dan sederet rekor yang mereka pecahkan, rasanya akan sangat sulit bagi Chelsea untuk melewati neraka 90menit Nou Camp.


So, here it goes...


 Barca menyerang total, dengan formasi 3-5-3 menempatkan trisula Cuenca-Messi-Sanchez. Di sektor belakang Pep lebih memilih Pique ketimbang Dani Alves yang terlalu sering membantu penyerangan alih-alih bertahan. Chelsea 'unsuprisingly' menggunakan taktik parkir bus, menumpuk pemain di area pertahanan dan sesekali melakukan serangan balik cepat, gaya permainan yang banyak dikritik orang karena dianggap memainkan sepakbola negative. Dengan menempatkan Meireles-Mikel-Lampard sebagai gelandang bertahan, Mata dan Ramires sebagai penopang Drogba, Chelsea siap bertahan habis-habisan.
 30 menit pertama strategi Chelsea berhasil. Barca 'agak' kesulitan menembus pertahanan Chelsea, tapi kemudian sepakan terarah Busquet menerima umpan Cuenca merubah keadaan, Barca unggul dan aggregat sama kuat 1-1. Keadaan ini diyakini akan lebih membuka celah di dalam pertahanan Chelsea. John Terry, dengan tindakan yang agak 'aneh' dikartu merah, kemudian Iniesta menambah keunggulan setelah menerima umpan matang Messi. Unggul 2-0 dan lawan bermain dengan 10 orang membuat Barca sepertinya akan melenggang ke final dengan skor telak. Dan datanglah momen ajaib. Lampard memberikan umpan jitu ke Ramires, yang entah darimana asalnya, melakukan solo run sebelum men-chip bola dengan tenang, gol yang tidak hanya indah, tapi sangat krusial mengangkat mental pemain-pemain Chelsea. Away goal.

Neraka masih 45 menit lagi...

 Barcelona mengawali start babak kedua dan mendapatkan pinalti setelah Drogba menjatuhkan Fabregas di kotak terlarang. Dari tayangan ulang terlihat Fabregas agak sedikit mendramatisir karena kontak antara dirinya dan Drogba minim. Dan ini momen ajaib kedua di pertandingan ini. Messi gagal mengambil pinalti dan mempertahankan rekor tak pernah bisa mencetak gol ke gawang Chelsea. Messi, dengan sederet rekor yang dipecahkannya, penghargaan yang diterimanya, ternyata masih seorang manusia juga. Tendangan pinaltinya membentur tiang sangat keras, sehingga rekan setimnya tak bisa melakukan rebound. Barca exhausted. Masih mendominasi penguasaan bola, tapi minim peluang. Saat pertandingan sepertinya akan berakhir 2-1 'Chelsea akan tetap lolos karena agg gol tandang' Fernando Torres melakukan solo run hampir setengah lapangan setelah menerima bola keberuntungan, menggiring bola, melewati Valdes dan mencetak gol. Gol bernilai 50juta pounds!!

Against all odds, Chelsea melenggang ke final!!

Sukses ini disebut-sebut setara dengan comebacknya MU melawan Bayern tahun 1999 dan Milan vs Liverpool tahun 2005. Miracle in Nou Camp!

Saya membaca kolom di The Telegraph dan tersentuh akan artikel yang ditulis Henry Winter.

Chelsea’s reaction to adversity on Tuesday deserves to be mentioned in such company. Fighting back from a man down and two goals down is a fine message to send out to those setting out on life’s vicissitude-filled journey. Stare down the dementors. Mock the odds.
Keep the blue flag flying, never the white one.
Take Lampard. At the start of the season, he was being linked with moves to America’s less demanding MLS, pensioning him off. But Lampard never lost the faith, repeating the determination to prove himself first witnessed when his fitness and sharpness were criticised early in his career at West Ham.
After training at Chadwell Heath he went out in all weathers, doing shuttle sprints, making those little bursts that have served him so well since. Lampard was still making those runs on Tuesday, charging out to close down Xavi or Sergio Busquets. The emotions must have been going strong within: Tuesday was the fourth anniversary of his mother’s death.
Lampard was one of many lions in the Chelsea ranks. Take Didier Drogba. The 34 year-old was deemed not just over the hill but over the wall, heading to China and a final pay-day. Yet there he was bustling around like a 24 year-old, constantly troubling Barcelona and helping out defensively.
Take Fernando Torres. He’s suffered a wretched three years, assailed by verbal barbs from all quarters. No fuel left in the tank, they whispered, no ambition remaining. Torres kept going. He certainly kept going when latching on to Ashley Cole’s hurried injury-time clearance.
He outpaced Busquets, looked up to check Victor Valdes’ movement, calmly rounded the keeper and scored. With one run, Torres was free.
The doubts were banished.
Take Roberto Di Matteo. He’s gone from the indignity of dismissal by West Brom to masterminding the defeat of Barcelona in 14 months. He helped instil the head to go with the heart. More of the little grey cells were applied by Di Matteo then by Barcelona’s Pep Guardiola, whose thinking was very one-dimensional.

So, welldone lads!!


just like the old days

Yup, gue baru ada niat buat update blog setelah entah terakhir kapan. Jangankan update, sekedar liat aja baru belakangan ini. Mungkin blog ini bakalan gue update tulisan yang lebih 'universal', kuliner misalnya, atau jadi komentar dadakan pertandingan bola. Dan tentunya sedikit diselingi 'puisi'.
See you around, lads!